
Pendidikan memang dinilai sebagai tonggak keberhasilan suatu negara, agar dapat menjadi negara maju alangkah lebih baik jika anak bangsa kita belajar dari pendidikan negara yang sudah lebih dahulu maju. Maka tak heran jika STIKOM mengadakan seminar ini dengan mengundang agar para mahasiswa mendapat pengetahuan baru tentang budaya belajar di negara adidaya tersebut. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu mengadopsi bagaimana budaya belajar di Amerika.
Memang ada perbedaan antara metode belajar di Amerika dengan bangsa kita. Metode yang paling sering digunakan dalam penyampaian materi di Amerika adalah praktek dan diskusi. Dalam berdebat atau berdiskusi, ada penekanan yang kuat dan berpikir secara independen. Pelajar di Amerika lebih suka berdiskusi dalam waktu luangnya dengan teman-teman untuk membahas suatu permasalahan tertentu atau teori yang dapat menambah wawasan. Mereka lebih menyukai menghabiskan waktu dengan berdiam diri dan membaca segala macam buku di perpustakaan.
Tepat satu jam sebelum acara berakhir, ada sesi Tanya jawab yang disiapkan agar para peserta seminar mampu lebih mengerti budaya belajar di Amerika. Antusias para peserta terlihat begitu sesi pertanyaan di buka, walaupun sedikit malu-malu untuk melontarkan pertanyaan pertama, tapi tak gentar untuk membuat sesi pertanyaan ini menjadi lebih hidup. Sekitar 15 menit sebelum acara diakhiri, Pak Jangkung menerima souvenir berupa buku-buki yang menggambarkan tentang Amerika secara umumnya, mulai dari hokum, ekomoni, dan lain-lain. Sama seperti Ibu Kristen, Pak Jangkung mewakili STIKOM Surabaya memberikan beberapa souvenir khusus untuk beliau.
Akhirnya acara berakhir sekitar pukul 12.00. Dalam sharing kali ini, Ibu Kristen berharap semoga para pelajar di Indonesia, khususnya di STIKOM Surabaya, dapat mengadopsi cara belajar di Amerika sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. [yoe]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar