Sabtu, 17 September 2011

SERUNYA SEMINAR NASIONAL “Dinamika Islam Kultural”

              Memasuki dunia global yang penuh dengan modernisasi, STIKOM bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya mengadakan seminar yang mengusung tema “Dinamika Islam Kultural” pada hari Sabtu (9/10) bertempat di Arena Prestasi lantai 9 STIKOM Surabaya. Dengan pembicara Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, MA, rektor UIN Jogjakarta, acara yang dimulai selama 3 jam mulai pukul 09.00-12.00 ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang terdiri dari Bapak/Ibu guru tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan perguruan tinggi, pengurus pesantren, takmir masjid, perwakilan dari Dinas Pendidikan Surabaya, tak ketinggalan pula para mahasiswa dan kolega senior beserta Pak Jangkung selaku Ketua STIKOM Surabaya.
            Dalam sambutannya,Pak Jangkung menjelaskan bahwasanya acara ini diadakan dengan mengundang para guru agar nantinya ilmu yang didapatkan setelah seminar ini selesai akan diberikan pula oleh murid mereka sebagai generesi penerus di sekolah nanti. Untuk para pengurus pesantren atau takmir masjid juga demikian, acara ini diharapkan mampu memberikan solusi kehidupan di lingkungan sekitar mereka. Jadi dalam acara ini pun bertujuan untuk saling sharing tentang sebuah permasalahan lalu bersama-sama mencari bagaimana solusi tepatnya.
            Penjelasan seputar dinamika Islam saat ini yang dibawakan oleh Pak Amin Abdullah memberikan gambaran bagi para peserta agar tidak hanya sekedar menjadi pemeluk agama saja, tetapi saling bekerja sama untuk membangun sebuah peradaban yang lebih baik, terus menjadi lebih baik, bukan hanya sekedar mengetahui problematika yang sedang terjadi lalu acuh terhadapnya. Karena kegagalan pemerintahan modern di berbagai negara Muslim dalam mewujudkan cita-cita demokrasi memunculkan apatisme dan frustasi kolektif. Dalam hal ini agama menjadi “jangkar spiritual”, ajarannya antara aspek normative dan aspek historisitas mampu mempengaruhi aspek sosial-ekonomi dan budaya yang menyejarah. Oleh sebab itu diperlukan pembentukan kepribadian sejak dini, berawal dari keluarga lalu lingkungan sekolah yang memberikan muatan pelajaran agama dan strategi pembelajarannya. Dalam rangka mendukung pembangunan kepribadian yang inklusif, diharapkan dapat mewujudkan suatu kehidupan agamis, dinamis, dan berwawasan kebangsaan.
            Penjelasan yang tidak singkat ini tentunya membutuhkan waktu lebih dari yang diberikan, karenanya disisakan waktu untuk bertanya pada sesi terakhir 1 jam sebelum acara ditutup. Antusias peserta terlihat saat mendengarkan penjelasan Pak Amin, tak hanya itu, peserta juga merespon baik setiap kali ada beberapa pertanyaan yang diajukan seputar tema pembicaraan. Pemberian kontak sharing seputar tema pembicaraan, pemberian kenang-kenangan dari STIKOM untuk Pak Amin dan doa menjadi penutup berakhirnya acara tersebut.[yoe]

Tidak ada komentar: